Pelatihan Penyemaian dan Pemindahan Tanaman Sawi Bersama Santriwan Santriwati PP. Hidayatul Mubtadi'in Lirboyo 2 Turen




Turen, Kabupaten Malang 05 Februari 2025– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA) Malang mengadakan pelatihan menyemai dan memindah tanaman sawi bersama santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi'in Lirboyo 2 Turen, Kabupaten Malang. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan bercocok tanam kepada para santri serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan di lingkungan pesantren.

Pelatihan yang berlangsung pada hari Rabu 05 Februari 2025 ini mendapat antusiasme tinggi dari para peserta. Kegiatan ini dipimpin oleh (Ni'matul Choiriyah) , mahasiswa dari jurusan Agroteknologi UNIRA Malang, yang memberikan edukasi mengenai teknik dasar penyemaian benih sawi, cara merawat bibit agar tumbuh optimal, serta teknik pemindahan tanaman ke lahan yang lebih luas. Selain itu, mereka juga berbagi tips tentang pemeliharaan tanaman agar dapat menghasilkan panen yang berkualitas.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN UNIRA Malang, (Dyah Ayu Pramoda Wardhani, M.Pd.), menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan agribisnis di kalangan santri. “Kami berharap dengan adanya pelatihan ini, para santri dapat memiliki bekal keterampilan bertani yang dapat mereka manfaatkan baik di lingkungan pesantren maupun di kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Salah satu santri peserta pelatihan, (Silvi), mengungkapkan rasa senangnya mengikuti kegiatan ini. “Saya sangat senang bisa belajar langsung cara menyemai dan memindahkan tanaman sawi. Semoga ilmu yang diberikan bisa bermanfaat dan bisa saya praktikkan di kemudian hari,” tuturnya.

Pengasuh PP Hidayatul Mubtadi'in Lirboyo 2 Turen, (Dr. KH. Romadlon Chotib M.H), mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN UNIRA Malang dalam memberikan ilmu pertanian kepada santri. “Kami sangat berterima kasih atas kegiatan ini. Ilmu yang diajarkan sangat bermanfaat bagi para santri, terutama dalam meningkatkan kemandirian dan keterampilan mereka di bidang pertanian,” katanya.

Diharapkan, dengan adanya pelatihan ini, para santri semakin tertarik untuk mengembangkan keterampilan bercocok tanam dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat membantu menciptakan kemandirian pangan di lingkungan pesantren.

 

Posting Komentar

0 Komentar